PT DAHANA menggandeng SMKN Cibogo mengunjungi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kabupaten Subang dalam rangka diskusi dan koordinasi Teknologi Tepat Guna untuk Pengelolaan Sampah. Tim DAHANA beserta SMKN Cibogo diterima oleh Kepala Pusat BRIN Subang Achmat Sarifudin di Ruang Rapat ATFI 1, BRIN, Subang, Rabu, 31 Mei 2023.
Ketua Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT DAHANA Eman Suherman menuturkan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan perlombaan Teknologi Tepat Guna Penanganan Sampah yang diselenggarakan DAHANA pada Tahun 2022. Ia menambahkan hal ini merupakan implementasi dari program prioritas TJSL DAHANA di sektor lingkungan dan pendidikan.
“Ini merupakan komitmen DAHANA dalam mewujudkan inovasi hijau. Kami tidak berhenti pada penyelenggaraan lomba dan mengumpulkan gagasan inovasi lingkungan. Namun kami turut mendorong agar gagasan segar tersebut dapat terimplementasi dengan baik, dan akhirnya membawa manfaat bagi masyarakat,” ungkap Eman Suherman.
Dalam diskusi tersebut, tim BRIN memaparkan penanganan sampah melalui media incinerator MPS 100 untuk penanggulangan sampah dengan cara dibakar, pemanfaatan sampah organik terutama sisa makanan atau limbah rumah tangga dengan BSF (Black Soldier Fly) atau maggot, dimana maggot dapat diaplikasikan sebagai pakan alternatif untuk pakan ternak maupun sebagai pupuk alternatif terhadap tanaman sayuran dan palawija.
Dalam pertemuan tersebut, Eman menambahkan bahwa pihak BRIN menyambut baik program DAHANA dalam implementasi Teknologi Tepat Guna non-komersil penanganan sampah terhadap masyarakat sekitar dengan melibatkan dunia pendidikan.
DAHANA, SMKN CIbogo, dan BRIN bersepakat untuk membangun Incinerator MPS 100 sebagai media pengelolaan sampah, dan pembuatan rumah produksi magot. Dimana DAHANA selaku perusahaan menyiapkan pendanaan dari program TPB Lingkungan dan Pendidikan, sementara BRIN sebagai perancang atau pembuat design dan supervisi atas pembuatan teknologi tepat guna, serta SMKN Cibogo sebagai pelaksana.
“Kami berharap dengan program kolaborasi pentahelix ini bisa saling meringankan dan berbagi beban serta implementasi penanganan sampah. Semoga hal ini dapat terlaksana dengan skala percontohan, kemudian dikembangkan ke lingkungan masyarakat sekitar perusahaan, dan semoga kegiatan ini ada nilai tambah ekonomis di kemudian hari bagi berbagai pihak yang terlibat,” pungkas Eman Suherman.