PT DAHANA menggelar Safety Talk dengan judul “Safety Review Tahun 2023” sebagai upaya evaluasi terhadap performance SHE di seluruh site project serta penyegaran kembali terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, kepada seluruh personil di departemen operasi. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Kamis, 18 Januari 2024 dengan di pimpin oleh Direktur Operasi, Yusep Nugraha dan pembicara SM Pemasaran dan Operasi DTU 1 Teja Sukmara secara daring melalui zoom meeting, mengingat jumlah Site Project yang cukup banyak dan tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Pada acara tersebut, Yusep memberi pesan bahwa pentingnya pengelolaan pengawasan teknis dan operasi secara konsisten dan sistematis, sebagai upaya menjaga performance alat operasi yang reliable demi menjaga kepercayaan customer dan semua stake holder.
“Saya ingatkan kepada insan DAHANA diseluruh kegiatan operasi untuk selalu menerapkan pengelolaan pengawasan teknis dan operasi secara konsisten dan sistematis agar kegiatan operasi DAHANA bisa berjalan lancar dan menambah kepercayaan dari customer,” ucap Yusep.
Yusep juga berpesan untuk menjaga kepercayaan customer dan semua stakeholder serta menjaga kegiatan operasi berjalan dengan lancar, perlu adanya kesadaran mengenai pentingnya pengelolaan pengawasan teknis dan operasi secara konsisten dan sistematis.
Sementara itu Teja Sukmara juga menyampaikan terkait kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dunia pertambangan Indonesia pada tahun 2022 dan 2023 pasca masa pandemic COVID-19, serta adanya perubahan budaya hidup di era med-sos dan aplikasi online yang bisa menjadi ancaman baru terhadap keselamatan dan kesehatan kerja apabila tidak dilakukan pengendalian. Hal ini rutin dilakukan setiap awal tahun untuk bisa mengambil pelajaran dari tahun-tahun sebelumnya demi memastikan tidak terjadinya gangguan atau kejadian yang mengancam keselamatan terulang demi mendorong pencapaian target zero accident dalam seluruh proses bisnis perusahaan.
“Alhamdulillah pada tahun 2023 lalu site project operasi bisa menjalankan operasional excellence dengan tetap menerapkan kaidah penambagan yang baik dan benar, ditengah situasi trend kecelakaan di dunia pertambangan yang sedang tidak baik-baik saja. Kami juga mengapresiasi dukungan top manajemen dengan terus berkomitmen mendorong penerapan SMKP dan follow up atas ketidaksesuaian implementasinya. Ini tidak lepas juga dari kerja keras para pengawas dan seluruh karyawan di setiap level untuk saling menjaga dan peduli atas keselamatan dan Kesehatan kerja,” ujar Teja Sukmara.
Menurut data Ditjen Minerba pada tahun 2022 dan 2023, dunia pertambangan Indonesia mengalami peningkatan angka kecelakaan kerja. Kategori kecelakaan tambang yang mendominasi adalah akibat dari interaksi unit, longsor, amblas dan tenggelam. Dari sisi pekerja korban yang mengalami kecelakaan tambang didominasi oleh pekerja tambang dengan pengalaman kerja kurang dari tiga tahun.
Data Ditjen Minerba juga memperlihatkan penyebab dasar dari kecelakaan tambang terdiri dari faktor pribadi serta pekerjaan, dimana secara pribadi masih terdapat pekerja tambang yang kurang pengetahuan bahaya pekerjaan, motivasi keliru demi mengejar target, serta faktor kelelahan kerja, sementara dari faktor pekerjaan, terjadi kualitas pengawasan yang kurang, prosedur yang belum memadai, pendidikan dan pelatihan kurang memadai, hingga bahaya pekerjaan yang belum teridentifikasi.
Teja menerangkan atas dasar data sampling di seluruh site project Divisi Tambang Umum bahwa terdapat 50% karyawan site project dengan masa kerja kurang dari tiga tahun. Oleh sebab itu, penting sekali untuk dilakukan peningkatan intensitas pelatihan dan sosialisasi prosedur, pengoptimalan sesi konseling, hingga menyediakan media/fasilitas terbuka untuk memudahkan proses komunikasi umpan balik dari karyawan kepada atasan atas kondisi atau tindakan tidak aman yang terjadi.
“Mengingat trend perubahan budaya online yang banyak mempengaruhi kepada pola hidup karyawan maka setiap site project harus mereview kembali fatigue manajemen serta risk register. Prosedur dan IK perlu disosialisasikan dengan pendekatan baru melalui visualisasi yang mudah dipahami, diingat dan diakses dengan pengoptimalan google drive, disisi lain untuk menaikkan tingkat pemahaman maka harus sering dilakukan pelaksanaan praktek langsung atau simulasi,” pungkas Teja.