PT DAHANA (Persero) kembali menyabet penghargaan “BUMN Terbaik 2021 Kategori Bidang Non Keuangan Sektor Industri Strategis” pada ajang Tokoh Finansial dan BUMN Terbaik 2021 yang diselenggarakan oleh Majalah Investor pada 15 Desember 2021 melalui virtual meeting dan disiarkan melalui kanal Youtube dan Facebook BeritaSatu.

 

Menurut Direktur Utama DAHANA Wildan Widarman, Pemeringkatan Majalah Investor merupakan salah satu motivasi bagi pihaknya untuk tetap melakukan berbagai terobosan baik inovasi di bidang produksi, pelayanan, hingga penerapan Good Corporate Governance (GCG). Perusahaan yang dipimpinnya akan terus berupaya untuk tetap maju menjadi industri bahan peledak yang mampu bersaing di pasar global.

 

“Penghargaan ini begitu berarti untuk DAHANA, karena kami merasakan sekali dampak dari pandemi terhadap bisnis Dahana. Sangat menantang, dan Alhamdulillah kami dapat melewatinya dengan baik.  Mohon doanya supaya kami lebih baik lagi,” ujar Wildan Widarman saat memberikan sambutan.

 

BUMN yang masuk ke dalam pemeringkatan tahun ini merupakan BUMN yang memiliki laba bersih, dan secara otomatis, perusahaan plat merah yang tidak memiliki laba bersih, tersisih dan tidak masuk ke dalam penilaian. Namun tidak hanya laba bersih, tim Majalah Investor juga menilai dari lima parameter.

 

Kelima parameter itu adalah pertumbuhan laba bersih setahun, pertumbuhan pendapatan usaha satu tahun, ROE (return on equity), ROA (return on asset) dan rasio NM (net profit margin). Data-data ini diperoleh dari Kementerian Keuangan, laporan keuangan publikasi perusahaan, dengan tetap berpacu pada faktor-faktor penting seperti produktivitas, efisiensi, penerapan GCG (good corporate governance), profesionalisme pengelolaan dan social responsibility.

 

Selain itu, Majalah Investor juga menerangkan bahwa pengelompokkan yang dilakukan memiliki perbedaan dengan Kementerian BUMN, dan lebih menyederhanakan kelompok pada habitat usaha BUMN.

 

Sepanjang periode 2019-2020, PT DAHANA (Persero) mampu mencatatkan pendapatan hingga 1,9 triliyun Rupiah, dan memiliki penilaian sehat pada aspek keuangan. Perusahaan yang bergerak di industri bahan peledak ini juga berhasil memperluas kinerjanya dengan menembus Proyek Strategis Nasional, serta melakukan ekspansi bisnis ke Australia dengan mengeskpor ratusan ton Cartridge Emulsion.

 

Di sisi penerapan Good Corporate Governance (GCG), DAHANA telah mengaplikasikan Sistem Manajemen Anti Suap (SMAP), hingga mengundang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan audit GCG di DAHANA, selain dengan melaksanakan audit dan pengawasan yang berada di unit Satuan Pengawas Intern (SPI) DAHANA.