DKM Masjid Al Akhdar PT DAHANA kembali mengadakan kegiatan Mengaji Tematik DAHANA (Metana) yang diikuti oleh siswa didik SMKN 1 Cibogo. Kegiatan Metana kali ini diisi dengan dua program yaitu Tahsin Al Qur’an dan Materi Ramadhan. Kegiatan digelar pada Jum’at, 14 April 2023, di Masjid Al Akhdar DAHANA Subang.
Ketua DKM Al Akhdar, Anwar Sanusi menjelaskan, kegiatan METANA ini merupakan kolaborasi antara DAHANA dengan SMKN 1 Cibogo Subang dalam rangka meningkatkan keilmuan dan pemahaman di bidang agama Islam bagi para siswa.
Sebagaimana firman Allah pada surat Al Mujadalah ayat 11, yang artinya ialah “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang yang berilmu dengan beberapa derajat”.
Dengan ilmu dunia maka wawasan yang siswa miliki pun menjadi lebih beragam, yang diperoleh melalui mata pelajaran di sekolah. Dengan ilmu agama, siswa menjadi
paham pengetahuan tentang agama, adab, aqidah dan akhlak.
“Lokasi sekolah yang bersebelahan dengan perusahaan menjadikan kami turut serta berkontribusi dalam pengembangan pendidikan para siswa yang moderat. Selain fasilitas masjid Jami yang dapat digunakan oleh para siswa, DKM juga menyiapkan program-program pengembangan lainnya seperti program perbaikan membaca Al Quran atau Tahsin, tatacara wudhu serta praktek sholat yang benar,” terang Anwar Sanusi.
Pada sesi materi Ramadhan, Juli Jajuli, pengurus DKM yang didaulat sebagai pemateri membawakan tema ciri-ciri orang yang Ramadhannya berhasil.
“Tadi kami sempat sampaikan kepada peserta tentang ciri-ciri orang yang berhasil dengan ramadhannya, yaitu orang-orang yang semakin tinggi tingkat ketakwaannya kepada Allah SWT, dan semakin baik menjadi pribadi yang sholeh,” ungkap Juli Jajuli.
Ia juga menambahkan, ciri-ciri orang bertakwa sebagaimana yang termaktub dalam Al Qur’an Surat Al Imran Ayat 134 terdiri dari gemar menyedekahkan hartanya kepada yang membutuhkan, baik ia berada dalam keadaan lapang maupun sulit.
Ciri kedua adalah mampu menahan amarah. Amarah merupakan nafsu yang tidak baik dan akan membawa keburukan baik untuk yang dimarahi maupun dimarahi. Juli menganjurkan agar para peserta dapat meneladani sikap termos yang mampu menahan gejolak panas di dalam, serta adem di luar. Menurutnya seperti itu lah langkah ketika marah, agar manusia tak dikuasai oleh amarah.
Ciri selanjutnya adalah memaafkan orang lain. Memaafkan orang lain mungkin merupakan sesuatu yang sulit, terlebih ketika orang tersebut melakukan kesalahan yang menurut kita sangat fatal. Namun sebagai muslim, keikhlasan dan memudahkan orang lain dengan memberinya maaf merupakan jalan menuju ketakwaan.
“Semoga ke depan acara metana ini tetap dapat berlangsung secara rutin, dan akan dibuatkan mentoring kelompok. Semoga ini menjadi jalan untuk membangun SDM Subang yang tak hanya cerdas secara akademis, namun juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual,” ungkap Juli Jajuli.