Untuk  menempuh percepatan pengerjaan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Baterbar), PT DAHANA (Persero) beralih strategi. Pekerjaan yang awalnya menggunakan bahan peledak Danfo kini berganti dengan Dabex.

Project Drilling & Blasting Service dan related services yang tengah ditangani DAHANA  dalam pembuatan tol Baterbat ini sudah dimulai sejak bulan Maret 2016 dan ditargetkan harus selesai pada Maret 2017.

Tidak sedikit kendala yang dihadapi oleh DAHANA, salah satunya kendala air sebagai faktor penghambat dalam produktivitas di proyek konstruksi. Faktor  curah hujan dan lubang ledak berair mengakibatkan ANFO yang tidak tahan air akan menurun kinerjanya.

Seperti yang diungkapkan oleh Karyanto, Koordinator Site Lampung,  di awal projek, penanganan perataan dan peledakan bukit pada tol Baterbar, Dahana menggunakan beberapa jenis bahan peledak  seperti Cartridge Emulsion yang dikenal dengan dinamit (Dayagel Extra), non electric detonator (Dayadet Nonel), dan ANFO (DANFO).  Menurutnya semua jenis bahan peledak tersebut di datangkan langsung dari Pabrik Dahana di Subang.

“Untuk melakukan percepatan penyelesaian project dan peningkatan service Dahana, akhirnya kita ganti bahan peledak, beralih dari Anfo ke Bulk Emulsion (Dabex), dan booster sebagai pengganti dinamit.” ujar Karyanto kepada Dfile. (19/01/2016).

Penggunaan DABEX, terang Karyanto sangat memungkinkan sekali untuk expand geometri peledakan sehingga ada kenaikan produksi.   Dengan Dabex,  progress pekerjaan sampai dengan 69,7% dengan jumlah blast hole yang sama dibandingkan dengan Anfo dan dari hasilnya fragmentasi menggunakan Dabex  jauh lebih baik.

Karyanto pun menjelaskan, dalam pengerjaan tol Baterbar, Dahana kini tengah dalam proses penyelesaian tahap kedua, “Pekerjaan tahap pertama di 1.110.000 BCM sudah selesai 100% pada Oktober 2016, dan on progress tahap ke-2 di 2.553.508,66 BCM. Dimulai sejak November, sampai Desember 2016 kemarin sudah tercapai 25.63%, bulan Maret nanti kami optimis 100% rampung.” ungkapnya. (SYA)