PT DAHANA perkenalkan program Edu Wisata Urban Agro dan Nursery Edu Park ke 200 orang siswa SMPN 4 Subang. Para peserta dipandu oleh Staf Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) DAHANA, Ruskalim untuk mempelajari secara langsung ekosistem di dalam hutan DAHANA, Subang, Jum’at, 17 November 2023.
Supervisor TJSL DAHANA, Enok Eliyah menyampaikan program Nursery Edu Park dan Urban Agro PT DAHANA merupakan bentuk implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) pilar pendidikan dan lingkungan. Program ini diharapkan dapat menjadi wahana belajar generasi muda Subang.
“Kami berharap program ini dapat menjadi wahana pembelajaran siswa serta generasi muda Subang, bagaimana cara mengelola hutan sebagai upaya menangani pemanasan global dan krisis iklim. Kami juga berharap hal ini dapat menginspirasi pelajar dan menumbuh kembangkan minat untuk menjadi petani muda di kemudian hari,” ungkap Elok.
Elok menambahkan, saat ini Indonesia memiliki krisis tenaga kerja di sektor pertanian, dimana generasi muda enggan untuk bekerja di sektor penting ini. Padahal pekerjaan di pertanian merupakan hal terpenting untuk menjaga lumbung pangan masyarakat, menjadi petani hutan juga sama dengan menjadi penjaga bagi kelestarian ekologis.
Pada kegiatan tersebut, para siswa SMPN 4 Subang juga diperkenalkan tentang tata cara pengelolaan sampah organik dan anorganik dari tim TJSL DAHANA. Sebagaimana diketahui, tim TJSL DAHANA selama ini telah bermitra dengan berbagai kelompok masyarakat tentang pengelolaan sampah organik dan anorganik yang dapat menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan ekonomi seperti penggunaan maggot untuk sampah organik dan pembuatan paving blok untuk sampah anorganik.
Sementara itu, Guru SMPN 4 Subang sekaligus penanggung jawab Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Langgeng menuturkan, kunjungan ini merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka SMPN 4 Subang Tahun Pelajaran 2023/2024 yang bertema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik “Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik”.
“Kami berharap dengan program studi lapangan ini, anak-anak mendapatkan pembelajaran tentang pengelolaan sampah organik dan anorganik, sehingga kedepannya mereka memiliki kesadaran dan kemampuan mengelola sampah yang benar, bermanfaat, dan memiliki nilai ekonomis yang berkelanjutan,” ujar Langgeng.