PT DAHANA menggelar In House Training Implementasi Manajemen Risiko dalam rangka menguatkan pengetahuan dan budaya manajemen risiko. Komisaris PT DAHANA Wahyudi Hidayat membuka acara yang berlangsung secara hybrid di Auditorium DAHANA, Subang, Jawa Barat, dan daring melalui zoom meeting, pada hari Selasa, 6 Agustus 2024.

Dalam sambutannya, Wahyudi menyampaikan bahwa kegiatan IHT Manajemen Risiko merupakan hal penting untuk meningkatkan kualitas Good Corporate Governance (GCG) di DAHANA. Dia berharap, peserta yang mengikuti IHT dapat fokus, sehingga dapat membawa manfaat bagi DAHANA ke depan.

“DAHANA merupakan perusahaan yang memiliki risiko ekstrim. Oleh sebab itu, pelatihan manajemen risiko ini penting untuk diikuti secara serius oleh para pemangku kebijakan di perusahaan. Kami berharap teman-teman karyawan dapat menyimak dengan serius, sehingga materi yang disampaikan dapat diimplementasikan dengan baik pada aktivitas DAHANA,” ujar Wahyudi.

Pada IHT tersebut, Komite Pemantau Risiko PT DAHANA, Handoko Tomo didapuk menjadi pemateri untuk menyampaikan pengetahuan dan gambaran terkait tata kelola manajemen risiko di lingkungan perusahaan. Sesuai dengan prinsip ISO 31000:2018 dan Standar nasional Indonesia (SNI) 8849-2019.

Handoko menerangkan berbagai macam materi terkait manajemen risiko seperti, kerangka kerja manajemen risiko, proses manajemen risiko, peraturan manajemen risiko di PT DAHANA, profil risiko utama DAHANA, risiko inheren dan residual DAHANA, model tiga lini dalam tata kelola risiko DAHANA, serta roadmap manajemen risiko DAHANA.

Panita IHT, Ezha Kurniasari menuturkan bahwa IHT kali ini digelar sebagai bentuk penguatan pengetahuan dan budaya manajemen risiko PT DAHANA, khususnya eselon 2 dan 3. Sebelumnya acara serupa juga digelar untuk eselon 1 yang dilaksanakan pada 11 Juni 2024 di Kantor Jakarta.

“Pihak panitia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan memperkuat budaya manajemen risiko di DAHANA, mengingat perusahaan ini memiliki tingkat risiko ekstrim. Semoga DAHANA dapat menggaungkan budaya sadar risiko dalam setiap aktivitasnya, sesuai dengan prinsip ISO 31000:2018, dan SNI 8849:2019,” ungkap Ezha.

Sementara itu, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM DAHANA, Ahyanizzaman mengungkapkan bahwa risiko merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dari setiap operasi yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam dan strategi tepat dalam manajemen risiko.

“Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa kita tidak hanya melindungi aset dan kelangsungan bisnis perusahaan, tetapi juga yang terpenting, menjaga keselamatan dan kesejahteraan seluruh karyawan. Kami harap semua dapat berpartisipasi aktif dalam pelatihan ini, berbagi pengalaman, dan belajar dari satu sama lain. Ingatlah bahwa manajemen risiko bukan hanya tanggung jawab individu atau departemen tertentu, tetapi merupakan tanggung jawab bersama yang harus kita emban dengan serius,” ujar Ahyanizzaman.