Ketua Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT DAHANA Eman Suherman menandatangani Implementation Arrangement dengan Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Subang Aditya Nugraha tentang Pembuatan Tungku Kayu Si Badai. Penandatanganan dilakukan di Kampus DAHANA, Subang, Jawa Barat, pada Jumat, 22 November 2024.
Eman Suherman menuturkan, penandatanganan kerjasama dengan Polsub merupakan bukti dukungan PT DAHANA terhadap program pemerintah berupa penerapan energi terbarukan dan kepedulian perusahaan pada dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Subang. PT DAHANA berharap para akademisi di Polsub Subang semakin bersemangat berinovasi terutama dalam membuat Teknologi Tepat Guna yang ramah lingkungan.
“Penandatanganan kerjasama ini merupakan implementasi dari Tujuan Program Berkelanjutan/SDGs pilar 4 tentang pendidikan serta pilar 7 tentang energi bersih dan terjangkau. Kami berharap, kerjasama ini benar-benar dapat dimanfaatkan oleh Polsub sebagai bentuk penelitian dan pengabdian masyarakat,” ungkap Eman Suherman.
Sebagaimana diketahui, Tungku kayu “Si Badai” adalah inovasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berupa kompor berbahan bakar kayu dengan desain ramah lingkungan. Tungku ini mengadopsi teknologi gasifikasi, memanfaatkan biomassa seperti kayu menjadi gas bakar untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi limbah.
Ciri khas tungku ini adalah desain tabung gandanya, yang menciptakan aliran udara turbulen menyerupai badai, sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih merata dan hemat bahan bakar. Dengan bahan bakar 5 kg, tungku ini mampu beroperasi selama 4-5 jam. “Si Badai” juga dilengkapi isolator panas dan pengatur udara untuk keamanan optimal. Prototipe ini telah diuji coba di berbagai daerah seperti Subang, Klaten, dan Demak.
Selain untuk memasak, tungku ini juga dikembangkan sebagai alat pemusnah sampah, membantu mengatasi masalah limbah di daerah pedesaan. Eman berharap ke depan dengan penelitian dari Teknik Mesin Polsub, masyarakat Subang dapat mengakses Tungku Kayu “Si Badai” yang ramah lingkungan, dan terjangkau.
“Sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, kami juga berharap, semoga Tungku Kayu “Si Badai” nantinya dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat Subang,” pungkas Eman.