PT DAHANA (Persero) kembali menyelenggarakan Emergency Response Plan (ERP) kepada seluruh karyawannya secara hybrid. Karyawan yang berada di kawasan Energetic Material Center (EMC) Subang mengikuti secara luring, dan daring untuk karyawan yang tersebar di seluruh site yang ada di Indonesia, pada 22 – 23 Desember 2021.
Manajer Pengembang Sistem DAHANA, Surya Nugraha menjelaskan, kegiatan ini diisi dengan simulasi secara teoritik, peserta mendapatkan penjelasan dari BMC Consulting tentang teori ERP, Api, P3K, dan bagaimana mengatasi keadaan darurat. Serta praktik menghadapi bencana untuk karyawan pabrik, keamanan dan beberapa pendukung, serta EMC atau unit yang memungkinkan berhadapan dengan keadaan darurat.
“Harapannya, pelatihan ini bisa meningkatkan kemampuan personel DAHANA, agar ketika terjadi keadaan darurat, teman-teman DAHANA bisa lebih tahu apa yang harus dilakukan dan tidak panik, sehingga dapat meminimalisir kerugian baik materil maupun korban,” ujar Surya.
Kegiatan ini juga diharapkan, dapat memberikan pemahaman konsep Perencanaan Tanggap Darurat (ERP) secara efektif sehingga pengendalian bisa dilakukan secara cepat dan tepat, mencegah kesimpangsiuran dalam menghadapi keadaan darurat, mencegah terjadinya korban jiwa, kerusakan harta benda dan lingkungannya, dan memberikan pemahaman kepada peserta tentang Design, Operation dan Implementasi Emergency Response Plan yang jelas dan efektif.
Sebagai perusahaan plat merah yang bergerak di industri bahan peledak, DAHANA memiliki kepentingan untuk meminimalisir kerugian jika sewaktu-waktu terjadi keadaan. Selain itu, hal ini juga dipandang bermanfaat bagi seluruh karyawan, agar mampu menghadapi bencana, kapan pun dan dimana pun jika keadaan darurat itu datang.
Keadaan darurat dapat terjadi sebab perbuatan tangan manusia, problem teknis, ataupun bencana alam yang tak dapat dikendalikan. Bank Dunia memasukkan Indonesia ke dalam 35 negara yang paling rawan bencana di dunia, dan Indonesia menduduki ranking tertinggi untuk rawan bencana hidrometeorologi dan geologi.
Hingga saat ini, wilayah Indonesia dihantui dengan banjir bandang, tsunami, letusan gunung berapi, gempa, dan berbagai kerawanan bencana lainnya, sehingga dibutuhkan masyarakat yang mengetahui sistem kesiapsiagaan tanggap darurat bencana.