BUMN yang tergabung dalam National Defence and Hightech Industry (NDHI) serius dalam melakukan ekspansi ke pasar global. PT DAHANA (Persero) sebagai bagian dari NDHI turut mempersiapkan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan pasar akan bahan peledak dengan membangun pabrik baru yang memproduksi amonium nitrat. Pabrik ini akan dibangun di Bontang, Kalimantan Timur pada kuartal I/2018.
Selain pabrik amonium nitrat, PT DAHANA (Persero) juga akan melakukan ekspansi produksi dengan membangun pabrik elemented cap untuk detonator dan pabrik pendukung produksi bahan peledak kebutuhan militer.
“Untuk elemented cap detonator phase 1 selesai Agustus 2019,” ujar Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DAHANA (Persero) Heri Heriswan.
Rencananya, pada tahun ini pabrik yang memproduksi kebutuhan produk militer seperti Trinitrotoluene (TNT), Penta Erythritol Tetranitrate (PETN), Royal Demolition Explosive (RDX), High Melting Explosive (HMX) dan Propelan akan rampung dibangun dan siap digunakan.
Untuk melakukan ekspansi pabrik, DAHANA melakukan investasi dengan total 2 triliyun hingga tahun 2021, pada 2018 ini saja, DAHANA telah menganggarkan 200 Miliyar untuk pembangunan dan pengembangan pabrik.
Selama berbagai kunjungan pasar internasional yang dilakukan DAHANA bersama NDHI lain, terdapat banyak permintaan dalam jumlah yang besar. Strategi pengembangan dengan ekpansi pabrik yang dilakukan DAHANA merupakan strategi memenuhi rantai pasok bahan peledak global yang membutuhkan diversifikasi produk lebih beragam dengan kapasitas yang besar.
Selain itu, PT DAHANA (Persero) menargetkan keuntungan hingga double digit, hal ini dianggap mungkin karena lonjakan permintaan bahan peledak yang pesat seiring dengan naiknya harga barang-barang pertambangan seperti batu bara. DAHANA menargetkan capaian 1,67 Triliun pada tahun ini dengan proses ekpansi produk dan jasa ke pasar Asia Pasifik dan Australia. Setelah tahun lalu membukukan pendapatan senilai 1,4 triliun. (yq)