SUBANG – Sejak kemunculannya di publik industri pertahanan tanah air, Loitering munition DAHANA yang bernama Rajata terus menarik perhatian pemangku kebijakan.  Seperti saat Presiden Joko Widodo mengunjungi booth DEFEND ID dalam Pameran Indo Defence 2022, Meraih penghargaan Balitbang Kementerian Pertahanan, hingga Kepala Staf Angkatan Darat yang meminta agar Rajata terus disempurnakan.

Drone Kamikaze saat ini sedang menjadi perbincangan publik pasca penggunaannya yang efektif dalam perang Rusia Ukraina, kemampuannya sebagai pesawat tanpa awak dapat menghancurkan target secara presisi, diapresiasi oleh banyak pihak. Tak ingin tertinggal, Indonesia melalui PT DAHANA, berinovasi menciptakan Rajata dengan berbagai keunggulan yang siap bersaing dengan Drone Kamikaze lainnya.

Direktur Teknologi dan Pengembangan DAHANA, Suhendra Yusuf RPN menuturkan, teknologi dan produksi eksplosif merupakan kemampuan dari DAHANA yang telah teruji.  Menurutnya, sejak awal dipercaya oleh pemegang saham untuk menjadi Dirtekbang DAHANA, tepatnya pada September 2021, ia menantang para insinyur dan insan DAHANA untuk mengembangkan loitering munition.

“Akhirnya pada bulan Oktober 2021 kami membentuk tim development dengan mitra yang menguasai teknologi penerbangan (aerodinamik dan aviasi),” ungkap Suhendra (16/11).

Suhendra juga menambahkan, hingga saat ini fenomena dukungan finansial terhadap peneliti masih sangat minim di Indonesia, DAHANA pun membiayai penelitian dan pengembangan Rajata secara mandiri. Dengan tekad untuk mewujudkan kemandirian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) nasional, penyempurnaan Rajata tetap dilakukan.

Seperti ujicoba yang dilaksanakan dua bulan pasca penelitian di Rancaekek, Kabupaten Bandung dan Soft Launching di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Dari sana  didapati  teknologi Rajata memungkinkan personel yang menggunakannya dapat menghancurkan target tanpa diketahui musuh.  Rajata dapat menjadi salah satu alternatif  solusi penggunaan rudal karena nilainya yang lebih ekonomis, serta memiliki tingkat akurasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan roket.

Saat ini, ada beberapa negara yang telah memproduksi Kamikaze Drone, seperti Kalashnikov milik Rusia, Warmate Polandia, Switchblade Amerika, dan Hero-30 Israel. Suhendra mengklaim, Rajata siap bersaing karena dirancang menjadi Kamikaze Drone yang termurah di antara yang paling murah di dunia saat ini.

“Sebagai perbandingan, Warmate adalah amunisi pembom yang dikembangkan pada 2012. Popularitasnya melejit setelah perang di Karabakh. WB Electronics-Polandia merilis drone kamikaze ke-1.000 unit pada 2021. Berbobot kurang dari 6 kg, drone ini bisa terbang di ketinggian 150m – 300m, dengan kecepatan 150 km/jam. Warmate dijual dengan harga yang termurah saat ini,” pungkasnya.

Saat ini, Rajata masih dalam proses penyempurnaan, seperti pengembangan teknologi pembatalan yang memastikan Rajata aman terhadap warga sipil yang ada di wilayah perang. Suhendra juga meminta dukungan dari seluruh stakeholder industri pertahanan agar Rajata dapat diproduksi secara massal, dan menjadi Alutsista berpengaruh dalam rantai pasok industri pertahanan global.

Informasi:

Juli Jajuli

Senior Manajer Legal & Komunikasi Perusahaan

PT DAHANA

Email : julijajuli@dahana.id

Mobile:  082111546999