PT DAHANA, Anggota Holding DEFEND ID yang bergerak di bidang bahan berenergi tinggi (Energetic Material) resmi berkantor pusat di Kabupaten Subang sejak medio 2012. Sebelumnya, DAHANA berkantor pusat di Tasikmalaya dari tahun 1966. Ekspansi bisnis menjadi salah satu alasan kepindahan DAHANA dari Tasikmalaya ke Subang.

Hal tersebut diungkap oleh Senior Manager Legal & Komunikasi Perusahaan PT DAHANA Juli Jajuli dalam acara Media Gathering bersama awak media Subang di RM Mang Yeye Suban pada 26 Maret 2024. Menurutnya, kawasan Subang sangat strategis, mengingat rencana besar pemerintah menjadikan kawasan Rebana (Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, Kuningan, serta Kota Cirebon) sebagai pusat industri dan sumber pertumbuhan perekonomian baru.

“Alhamdulillah, DAHANA mulai mengalami perkembangan pesat setelah perpindahannya dari Tasikmalaya ke Subang pada 2012 lalu. Memiliki lahan yang cukup luas bekas PTPN VIII, sehingga kami dapat membangun fasilitas produksi baru di Subang ini,” tutur Juli Jajuli.

Sebelum pindah ke Subang, DAHANA menempati lahan milik TNI Angkatan Udara yang bersebelahan dengan Lanud Wiriadinata Tasikmalaya. Sebagai upaya pengembangan bisnis perusahaan, DAHANA memerlukan lahan yang lebih luas untuk membangun fasilitas produksi dan pendukung yang baru.

“Di Subang kami membangun Energetic Material Center sebagai Kawasan terintegrasi yang terdiri dari pusat penelitian, pengembangan dan produksi bahan berenergi tinggi yang terlengkap di Asia Tenggara. Bahkan Kantor Manajemen Pusat (KAMPUS) DAHANA mengusung konsep green building sesuai dengan standar Green Building Council Indonesia (GBCI),” lanjut Juli Jajuli.

Pembangunan EMC ini merupakan hasil kolaborasi BUMN yang dipimpin oleh PT PP (Persero) sebagai kontraktor yang ditunjuk bersama PT Bina Karya (Persero) sebagai pengawas serta PT BNI (Persero) Tbk dan PT Telkom (Persero) Tbk sebagai pendukung lainnya. Kawasan EMC terbagi menjadi beberapa zona dan menaungi berbagai fasilitas produksi termasuk pusat penelitian dan pengembangan, pabrik bahan peledak antara lain termasuk pabrik emulsion, pabrik detonator, pabrik DANFO, dan Filling Bomb serta dilengkapi laboratorium, pusat pelatihan, dan fasilitas pendukung lainnya.

Melalui fasilitas yang lengkap, DAHANA mampu berkembang pesat. Bahkan, bahan peledak produk Subang ini menjadi langganan konsumen di luar negeri seperti ekspor produk cartridge emulsion ke Australia.

Selain pabrik, DAHANA memiliki fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) yang mendapatkan kepercayaan tinggi dari konsumen, termasuk konsumen sektor Minyak dan Gas. PLB DAHANA merupakan tempat penyimpanan importasi bahan peledak yang memiliki lokasi strategis. Melalui PLB, perusahaan – perusahaan Migas dan pertambangan dapat menghemat biaya transportasi dan logistik mereka serta mendukung pertumbuhan industri khususnya sektor Migas.

“Penghematan tersebut berasal dari pemangkasan biaya saat proses mendatangkan dan menyimpan bahan baku peledak dari luar negeri sebelum digunakan oleh konsumen,” terang Juli.

Kiprah DAHANA di Kabupaten Subang telah dirasakan manfaatnya. Sebagai bagian dari Holding BUMN Industri Pertahanan, DAHANA berkomitmen untuk maju bersama masyarakat khususnya di Subang. Melalui unit TJSL, DAHANA bergerak di sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan peningkatan perekonomian warga dengan konsep UMK mitra binaan.

“Alhamdulillah, hubungan kami dengan pemerintah daerah dan masyarakat terjalin dengan harmonis. Dahana menyerap tenaga kerja lokal dan telah banyak UMK mitra binaan berhasil menembus pasar global,” pungkas Juli Jajuli.