Siswa pendidikan Kursus Perwira Flight Security Officer (Suspa FSO) angkatan-29 Skadron Pendidikan 502 mengunjungi Kampus DAHANA. Rombongan siswa Suspa FSO tersebut disambut oleh VP Energetic Material Center DAHANA Benny Gunawan di Gedung Diklat Kampus Dahana pada 26 Juli 2022.
Benny Gunawan menyampaikan dalam sambutannya, bahwa DAHANA memiliki sejarah panjang dengan TNI Angkatan Udara. DAHANA sendiri dilahirkan dari rahim Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) melalui Proyek Menang, menjadi penyedia dinamit dan roket bagi TNI AU, meski dalam perkembangannya, DAHANA lebih banyak beroperasi di sektor bahan peledak komersial.
Ia juga menambahkan, DAHANA saat ini tergabung dalam Holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 April 2022 lalu di Surabaya. Dengan begitu, DAHANA juga berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) serta Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Nasional.
“Selain itu, kami juga ingin menyampaikan, DAHANA selain memproduksi bahan peledak komersial, juga telah berhasil mengembangkan produk-produk bahan peledak militer, diantaranya Bomb P Series, Roket Pertahanan, Senjata Lawan Tank, Roket Smokeless, dan berbagai produk pertahanan lainnya,” ujar Benny.
Senada dengan Benny, Komandan Skadik 502 Letkol Adm. Dila Yuniar Tugis menuturkan, dirinya sempat bertugas di Tasikmalaya pada tahun 2011-2013 dan sering berurusan dengan para pekerja DAHANA yang dahulu berkantor di Tasikmalaya. Ia juga menyampaikan, meski tak masuk kurikulum, kunjungan ke DAHANA dipandang penting untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa Suspa FSO.
“Saya berharap kunjungan ini dapat membantu Pasis untuk menambah pengalaman dan pengetahuan. Tolong kepada siswa untuk digali sebanyak-banyaknya pengetahuan disini, baik bahan peledak, DAHANA sebagai Objek Vital Nasional, dan lain sebagainya,” ungkap Yuniar.
Usai melakukan diskusi serta tanya jawab di Smart Room, siswa Suspa FSO juga berkesempatan untuk melakukan kunjungan plant tour di kawasan Pusat Bahan Berenergi Tinggi milik perusahaan kiblat bahan peledak Indonesia tersebut.
