Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT DAHANA menggelar Bimbingan Teknis Pelatihan Dinamika Kelompok Tani Hutan dan Agroforestry. Kegiatan yang diikuti oleh Kelompok Tani Hutan Tangkalna Lestari Abadi ini diselenggarakan di Saung Kopi DAHANA, Subang, Rabu, 31 Agustus 2023.

Ketua TJSL DAHANA Eman Suherman menyampaikan, perusahaan kiblat bahan peledak Indonesia tersebut memiliki komitmen untuk maju dan berkembang bersama masyarakat, terutama dalam peningkatan perekonomian. Dalam hal ini, DAHANA ingin masyarakat dapat memanfaatkan hutan di kawasan Zona Ring Tiga DAHANA dimana itu merupakan jarak aman area luar dari produksi dan perkantoran menjadi hutan produktif.

“DAHANA ingin masyarakat dapat mengoptimalkan lahan tersebut melalui pemberdayaan masyarakat dgn menggandeng KTH sehingga lahan tersebut memiliki nilai manfaat baik untuk DAHANA maupun untuk peningkatan nilai ekonomi masyarakat sekitar.

Eman mengungkapkan, pilihan pada sistem agroforestry selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, juga dianggap tidak mengganggu ekosistem yang ada di hutan, sehingga hutan sebagai paru-paru bumi tetap terjaga. Sebagaimana komitmen hijau yang telah ditunjukkan DAHANA sejak pertama kali pindah ke Subang dengan area perkantoran bersertifikat Green Building Level Platinum dari GBCI.

Hal ini turut diapresiasi oleh Kepala DInas Kehutanan Wil II Prov. Jawa Barat Lasmawati, ia menyampaikan apresiasinya kepada DAHANA yang telah memfasilitasi Kelompok Tani Hutan untuk menggarap lahan yang dimiliki oleh DAHANA. Ia berharap program ini dapat berjalan lancar dan menuai hasil sesuai harapan

“Saya berharap anggota KTH dapat memaksimalkan dan memanfaatkan area yang sudah difasilitasi DAHANA. Dengan masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan hutan, maka akan ada hasil yang memiliki nilai ekonomi. Hutan Lestari, Masyarakat Sejahtera,” tegas Lasmawati.

Sementara itu, Sarip Durahman selaku Ketua Kelompok Tani Hutan Tangkalna Lestari Abadi berharap agar dapat selalu dibimbing dan dimonitoring dari instansi terkait. Ia menyadari bertani di hutan memiliki perbedaan dengan pertanian lain.

“Pertama kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada DAHANA yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk memanfaatkan lahan sekaligus memberikan pelatihan agroforestry, kami juga berharap dapat terus belajar tentang apa yang harus kami lakukan untuk menjaga kelestarian sekaligus memanfaatkan hasil hutan,” pungkas Sarip.