Human Capital DAHANA, Ezha Kurniasari, berbagi wawasan penting mengenai strategi melamar pekerjaan kepada mahasiswa Teknik Mesin Politeknik Negeri Subang (Polsub) dalam kegiatan Latihan Kedisiplinan Mahasiswa Mesin (LKMM). Acara berlangsung di ruang kelas Teknik Mesin Polsub, Subang, pada Jum’at, 7 Februari 2025.
Dalam pemaparannya, Ezha membahas berbagai aspek mulai dari persiapan dokumen hingga menghadapi wawancara kerja. Ia meyakini, pada saat ini, peluang sangat lebih terbuka bagi siapapun dari latar belakang apapun, selama dirinya mengetahui kebutuhan pasar tenaga kerja dan mampu memenuhi kualifikasi.
“Jangan hanya fokus pada gaji, tetapi juga pertimbangkan apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan passion dan tujuan jangka panjang,” ujar Ezha.
Ezha mengawali sesi dengan menekankan pentingnya mengenali diri sendiri sebelum melamar pekerjaan. Mahasiswa diajak untuk menggali kelebihan, kelemahan, serta minat mereka agar dapat menentukan jalur karir yang tepat. Dengan memahami diri sendiri, pelamar kerja dapat lebih percaya diri dalam memilih posisi yang sesuai.
Selain itu, riset pasar kerja menjadi faktor krusial dalam menemukan peluang yang tepat. Mahasiswa didorong untuk memahami kebutuhan industri dan menyesuaikan keterampilan mereka dengan permintaan perusahaan. Tren teknologi yang terus berkembang turut mempengaruhi persyaratan keterampilan yang dibutuhkan di berbagai sektor.
Persiapan dokumen lamaran kerja juga menjadi aspek yang ditekankan. Ezha memberikan panduan dalam menyusun CV yang menarik dan profesional. CV harus informatif, relevan, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kesalahan ejaan dan tata bahasa dapat mengurangi peluang untuk mendapatkan panggilan wawancara.
Ezha juga mengingatkan mahasiswa untuk memahami budaya perusahaan sebelum melamar pekerjaan. Memahami nilai dan misi perusahaan membantu pelamar menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang akan mereka masuki. Selain itu, mencocokkan diri dengan budaya perusahaan dapat meningkatkan peluang diterima dan berkembang dalam karier.
Mahasiswa turut mendapatkan wawasan tentang keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja, baik soft skills seperti komunikasi dan kepemimpinan, maupun hard skills yang relevan dengan bidang pekerjaan yang mereka tuju. Menguasai kombinasi keduanya menjadi nilai tambah yang dapat membedakan seorang pelamar dengan kandidat lain.
Dalam menghadapi wawancara kerja, persiapan menjadi kunci utama. Mengenali profil perusahaan, memahami deskripsi pekerjaan, serta berlatih menjawab pertanyaan wawancara merupakan langkah penting yang perlu dilakukan. Kepercayaan diri dan cara berkomunikasi yang baik juga berperan dalam memberikan kesan positif kepada perekrut.
Ezha turut membahas strategi menghadapi tes psikologi, yang sering menjadi tantangan bagi pelamar kerja. Ia menyarankan agar peserta tetap tenang, melatih konsentrasi, serta memahami karakter diri sendiri agar dapat menjawab pertanyaan dengan jujur dan efektif.
Selain itu, mahasiswa didorong untuk membangun jaringan profesional melalui komunitas dan platform digital seperti LinkedIn. Koneksi yang luas dapat membuka lebih banyak peluang kerja, terutama bagi lulusan baru yang sedang mencari pengalaman pertama mereka di dunia industri. Antusiasme peserta terlihat sepanjang sesi. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi dalam mencari kerja.
“Jaringan yang luas dan persiapan yang matang akan sangat membantu dalam mendapatkan pekerjaan impian,” kata Ezha menutup sesi.