PT DAHANA melakukan langkah cepat vaksinasi booster untuk karyawan dalam rangka pencegahan Covid-19.  Secara paralel, vaksinasi dilaksanakan di Kantor Pusat Subang pada 13 dan 28 Januari 2022, sementara di Kantor Dahana Jakarta pada 2 Februari 2022. Hingga saat ini, sudah 90% karyawan DAHANA mendapatkan vaksinasi booster.

 

Menurut Sekretaris Perusahaan DAHANA, Bayu Anggoro, vaksinasi booster dikebut untuk mendukung herd immunity (kekebalan kelompok) nasional, sehingga diharapkan, Indonesia dapat segera bangkit dari pandemik yang sudah berlangsung selama dua tahun. Selain itu, ini merupakan langkah untuk menyelamatkan insan DAHANA yang bekerja di industri bahan peledak.

 

“Vaksinasi booster merupakan upaya DAHANA untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan herd immunity sekaligus bentuk kepedulian perusahaan kepada karyawan. Saat ini, kami juga masih menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, dan melanjutkan pelaksanaan kerja Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO),” ujar Bayu di Kampus Dahana Subang (08/02).

 

Ketua Satgas Covid-19 PT DAHANA itu juga menjelaskan, vaksinasi booster dilaksanakan sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster).

 

Bayu melanjutkan, vaksin booster diberikan kepada karyawan yang telah melengkapi vaksinasi kedua pada enam bulan lalu untuk memperkuat daya tahan tubuh terhadap berbagai varian baru dari virus Covid-19. Vaksinasi juga digelar dengan mamatuhi protokol kesehatan secara ketat baik di kantor Subang maupun Jakarta.

 

“Kami berharap, meskipun telah mendapatkan vaksinasi booster, karyawan tidak mengabaikan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Sehingga pekerjaan tetap dapat dilaksanakan secara maksimal tanpa ada yang terpapar varian baru dari Covid-19,” ujarnya.

 

Saat ini, Indonesia sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron yang memiliki strain B.1.1.529 dengan tingkat penularannya yang cepat. Siti Nadia Tarmizi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) menyatakan kepada CNN Indonesia, Indonesia sudah masuk gelombang ketiga karena kasus mulai naik. GISAID melaporkan bahwa perkembangan Omicron per Senin, 7 Februari 2022 sudah mencapai 3.780 kasus. Secara mingguan, kasus di Indonesia bertumbuh sekitar 107,92%.