Sigit Kamseno merupakan seorang karyawan yang meniti karir dari bawah. Ia memulai bekerja di DAHANA sejak 25 Januari 2011 dengan penempatan pertama sebagai mekanik di Jobsite Project Tenggarong. Dengan kegigihannya dalam bekerja, kini Sigit dipercaya menjadi Supervisor Operasi Divisi Tambang Umum (DTU) 1 PT DAHANA.
Kecintaan Sigit terhadap DAHANA tak perlu diragukan, pengabdiannya telah masuk tahun ketigabelas. Selama itu pula Sigit selalu mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk memajukan DAHANA sesuai dengan tugas yang diembannya. Kecintaan Sigit terhadap perusahaan kiblat bahan peledak Indonesia itu pun tercermin dalam penamaan kedua anaknya.
Sigit mengaku memberi nama anak sulungnya dengan nama DAHANA, lengkapnya Dahana Ning Kinasih yang bermakna, Dahana yang tersayang. Sementara anak keduanya diberi nama Syailendra Februhandaka. Nama Handaka ia ambil karena sangat melekat dengan DAHANA, Handaka berasal dari kata Handak dan Ka, handak untuk bahan peledak, dan Ka untuk Kasongan tempat Sigit ditugaskan saat anak kedua lahir.
“Kalau perusahaan DAHANA lahir pada tanggal 22 Oktober 1966, tapi kalau Dahana anak saya lahir pada 7 Oktober 2011, kebetulan sama-sama Oktober. Istri saya yang memberi nama tersebut, karena dulu sempat janjian, kalau yang lahir anak lelaki maka saya yang beri nama, kalau perempuan dia (istri) yang memberi nama, dengan syarat harus pakai nama Dahana. Alhasil lahirlah anak perempuan dengan nama Dahana Ning Kinasih,” ungkap Sigit.
Sigit menyimpan harapan kepada anaknya agar kelak ketika dewasa dapat menjadi manusia yang solehah dan berbakti kepada orang tua, bangsa dan negara. Ia juga berharap agar anaknya dapat berbakti di PT DAHANA, meneruskan orang tuanya, dan menjadi bagian dari orang-orang yang memajukan PT DAHANA.
“Sebenarnya itu hanya angan-angan saja, saya sedang tidak berharap lebih, yang pasti semoga menjadi anak yang baik, berbudi pekerti, dan berguna bagi orang tua, orang lain di sekelilingnya, dan yang paling penting taat beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa,” harap Sigit Kamseno.
Perjalanan Sigit bersama DAHANA bermula dari informasi temannya bahwa ada lowongan di DAHANA. Saat itu pula ia mempersiapkan diri dan mengirim lamaran ke Kantor DAHANA Jakarta di Jalan MT Haryono. Tak berselang lama, di hari itu pun ia langsung dites kemampuan mekanikalnya oleh tim penguji.
Di site Ricobana Abadi, posisi Sigit berangsur naik sebagai senior mekanik dan mendapatkan tawaran untuk menjadi karyawan kontrak profesional dengan jabatan Asisten Supervisor dan kini menjadi Supervisor Operasi DTU 1.
“Saya berterima kasih kepada rekan-rekan kerja dan para pimpinan saya di site yang selama ini telah menilai saya dengan positif, sehingga saya sampai pada posisi dan jabatan seperti ini. Tanpa bantuan mereka semua, tentu akan sulit untuk saya untuk mendapatkan anugerah jabatan ini,” tambah Sigit.
Sigit juga mengakui, salah satu tantangan terbesar yang ia hadapi adalah keadaan tidak tenang ketika hendak menaiki pesawat. Sementara sebagai karyawan yang sering ditempatkan di pelosok negeri, pesawat adalah transportasi paling efektif untuk mencapai tempat penugasan.
“Makanya saya selalu tidak tenang bila akan cuti site atau pun kembali ke site, saya selalu merasa deg-degan, semakin sering naik pesawat malah jadi penakut. Tetapi demi niat bekerja untuk menafkahi keluarga, dan sebagai ibadah. Oleh sebab itu saya pasrah dan berserah diri, semoga selamat sampai tujuan,” ungkapnya.
Di DAHANA juga Sigit sebagai yang mengkategorikan diri sebagai generasi Orde Lama mengaku gagap teknologi (gaptek), ia agak kesulitan dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi. Namun dengan kesabaran atasannya, ia akhirnya memaksakan diri untuk belajar tentang penggunaan email dan tatacara mengurus akomodasi serta cuti yang sudah mengadopsi perkembangan IT.
“Saya dulu sering ngerepotin atasan. Biasanya beliau ngasih tahu saya, nyuruh belajar email, kirim via email, dan lain lain. Saya berharap semoga DAHANA semakin maju dan bisa menjadi raja di negeri sendiri, dan berkembang di pasar internasional, sehingga dapat berimbas pada kesejahteraan karyawan,” pungkas Sigit.