Yogyakarta, 10 Juli 2025 – Industri pemboran dan peledakan (drilling & blasting) kembali menegaskan peran strategisnya dalam mendukung keberlanjutan sektor pertambangan, kuari dan konstruksi nasional melalui gelaran IBES Annual Conference 2025 on Explosives, Drilling and Blasting Techniques yang berlangsung selama dua hari, 9 – 10 Juli 2025 di Hotel JW Marriott Yogyakarta. Mengusung tema “Back to Basic!!”, konferensi ini menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali bahwa inovasi dan teknologi hanya dapat berjalan optimal jika didasari oleh pemahaman yang kuat terhadap prinsip-prinsip dasar teknik pemboran dan peledakan.

Dalam pidato pembukaannya, Presiden Indonesia Blasting Engineers Society (IBES), Dadan Munawar, menyampaikan bahwa prinsip dasar dalam praktik drilling & blasting, seperti kualitas lubang bor, pengaturan geometri, distribusi energi, disiplin keselamatan operasional, efisiensi biaya, fragmentasi, dan pemilihan bahan peledak yg sesuai dengan material batuan tetap menjadi fondasi utama yang tidak boleh ditinggalkan, meskipun teknologi digitalisasi dan otomatisasi terus berkembang pesat. Menurutnya, tema “Back to Basic” menjadi pengingat bagi para praktisi, peneliti, manufaktur bahan peledak, dan penyedia teknologi untuk tidak terjebak pada euforia teknologi, tetapi harus sejalan dengan perkembangan dan penerapan teknologi terkini dengan tetap merujuk pada prinsip dasar teknis yang terbukti secara ilmiah dan empiris.

Konferensi IBES tahun ini menghadirkan partisipan lebih dari 320 orang yg mewakili lebih dari 30 perusahaan terkemuka dari dalam dan luar negeri, mencakup sektor bahan peledak, jasa pertambangan, manufaktur alat bor, digitalisasi tambang dan drill and blast, serta akademisi dan peneliti dari berbagai institusi ternama. Salah satu peserta utama adalah PT DAHANA, BUMN yang bergerak di bidang bahan peledak dan layanan peledakan terintegrasi. Kehadiran Direktur Utama PT DAHANA, Hary Irmawan, serta Direktur Operasi, Abdul Haris Atbaro, menjadi penanda penting atas komitmen perusahaan dalam mendorong kemajuan teknologi drilling dan blasting nasional berbasis inovasi dan kemandirian.

Dalam sesi highlight conference, DAHANA bersama strategic partner EPC Asia Pacific mempresentasikan dua topik utama. Pada hari pertama, Febri Indra dan Wahyudi Putra Sangadji membawakan materi mengenai penerapan operasional Digitalisasi Drill and Blast Vertex System yang terintegrasi dengan BlendOre dalam pengendalian dilusi bijih di tambang emas terbuka. Sementara pada hari kedua, Azwin Harfansah Nasution dan M. Syafiq Isnaya memaparkan solusi Smart Blasting Vertex System untuk tambang batu bara yang berfokus pada peningkatan keselamatan dan efisiensi waktu, biaya dan operasional melalui pemanfaatan sistem digitalisasi berbasis realtime data. Kedua presentasi ini mendapatkan perhatian besar karena menampilkan aplikasi nyata dari inovasi teknologi yang tetap berakar pada implementasi prinsip dasar teknis yang ada.

Konferensi ditutup dengan penganugerahan IBES Award: Drill and Blast Engineer of the Year 2025, sebuah bentuk apresiasi terhadap profesi Drill-Blast engineer yang menunjukkan dedikasi luar biasa, safety concern, akurasi teknis dan kontribusi nyata dalam mendukung keberhasilan operasional pemboran dan peledakan. Penghargaan ini menjadi simbol penting atas pentingnya profesionalisme dan integritas dalam setiap aktivitas peledakan yang berisiko tinggi namun sangat vital dalam dunia pertambangan modern.