Melanjutkan rangkaian Risk Management Week, PT Dahana kembali menggelar seminar manajemen risiko yang kali ini menyasar level operasional dan manajerial, yakni para Manajer dan Risk Officer. Bertempat di Auditorium Dahana, Subang, pada Selasa, 25 November 2025, Dahana turut meluncurkan E-Manrisk, aplikasi digital manajemen risiko terintegrasi.

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT Dahana, Mohamad Nur Sodiq dalam sambutannya menekankan bahwa manajemen risiko bukan hanya tanggung jawab pimpinan puncak, melainkan harus menjadi nafas dalam setiap eksekusi pekerjaan di lapangan. Ia mengapresiasi antusiasme para milenial dan staf Dahana yang hadir untuk memperdalam wawasan mengenai strategi keberlanjutan perusahaan.

“Tantangan bisnis ke depan menuntut kita untuk tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja cerdas dengan memperhitungkan segala risiko. Saya berharap rekan-rekan Manajer dan Risk Officer dapat menjadikan manajemen risiko sebagai panduan dalam mengambil keputusan sehari-hari, sehingga setiap inovasi yang kita lahirkan memiliki landasan yang kokoh dan aman,” ujar Sodiq di hadapan para peserta.

Mohamad Nur Sodiq juga menyoroti pentingnya transformasi digital dalam pengelolaan risiko. Hal ini ditandai dengan peluncuran aplikasi E-Manrisk (Electronic Management Risk) pada acara tersebut. Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah proses identifikasi, penilaian, dan mitigasi risiko secara real-time dan terintegrasi.

Kemudian, acara juga diisi dengan seminar bertema “Risk Management Week (Risk Management as Enabler of Strategy, Integrity & Sustainability)” dengan pemateri Antonius Alijoyo dari Center for Risk Management & Sustainability (CRMS). Antonius menerangkan kepada peserta tentang teori dan praktik terbaik dalam manajemen risiko di tengah tantangan usaha yang semakin kompleks.

Selain itu, Handoko Tomo, selaku Komite Pemantau Risiko PT Dahana, menegaskan bahwa peran Komite Pemantau Risiko adalah memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko berjalan efektif. Menurutnya, pelibatan level manajer dan risk officer sangat krusial karena merekalah garda terdepan yang berhadapan langsung dengan risiko operasional.

“Kami dari Komite Pemantau Risiko sangat mendukung inisiatif ini. Kehadiran E-Manrisk dan semangat rekan-rekan hari ini menunjukkan bahwa Dahana siap naik kelas. Ingatlah bahwa manajemen risiko yang baik tidak hanya melindungi aset perusahaan, tetapi juga melindungi nyawa dan masa depan karir teman-teman semua di sini,” tegas Handoko dalam kutipannya.

Rangkaian Risk Management Week ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem kerja yang lebih agile dan resilient. Dengan bekal pengetahuan dari para pakar dan dukungan teknologi E-Manrisk, PT Dahana optimis para manajer dan risk officer mampu menjadi agen perubahan yang membawa perusahaan terus bertumbuh secara berkelanjutan di tengah persaingan industri pertahanan yang ketat.