Direktur Operasi PT Dahana, Abdul Haris Atbaro, melaksanakan kunjungan kerja ke site project Bendungan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan Pumped Storage, Kabupaten Bandung Barat, pada hari ini, Selasa, 21 Oktober 2025. Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau langsung progres pekerjaan peledakan sekaligus memberikan apresiasi dan motivasi kepada seluruh karyawan DAHANA yang bertugas di salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang krusial bagi ketahanan energi Indonesia.

Dalam arahannya di hadapan para karyawan, Abdul Haris Atbaro menegaskan pentingnya kinerja tim di site Bendungan Cisokan. Menurutnya, proyek ini tidak hanya menuntut keahlian teknis tingkat tinggi, tetapi juga menjadi tolak ukur kapabilitas Dahana dalam menangani proyek infrastruktur energi berskala besar khususnya peledakan di underground. Keberhasilan proyek ini akan semakin memperkuat reputasi perusahaan sebagai pemimpin di industri bahan peledak dan jasa peledakan terpadu.

“Saya hadir di sini mewakili manajemen untuk menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh insan Dahana yang bekerja tanpa lelah. Dedikasi, profesionalisme, dan semangat juang rekan-rekan semua di lapangan adalah kunci utama kelancaran proyek ini. Rekan-rekan adalah wajah Dahana di garda terdepan, dan kami sangat bangga dengan kinerja yang telah ditunjukkan,” ujar Abdul Haris Atbaro.

Proyek PLTA Upper Cisokan Pumped Storage merupakan salah satu proyek pemerintah dalam upaya transisi energi. Pembangkit ini dirancang untuk menjadi yang pertama dan terbesar di Indonesia yang menggunakan teknologi pumped storage, sebuah sistem canggih yang berfungsi layaknya “baterai raksasa” untuk menyimpan energi listrik dalam skala besar.

Dengan total kapasitas mencapai 1.040 Megawatt (MW), PLTA Cisokan akan memainkan peran vital dalam menjaga stabilitas dan keandalan pasokan listrik, terutama pada saat beban puncak, untuk sistem interkoneksi Jawa-Bali. Proyek ini memanfaatkan dua bendungan atau reservoir di ketinggian yang berbeda, di mana air akan dipompa ke waduk atas saat permintaan listrik rendah dan dilepaskan ke waduk bawah untuk memutar turbin saat permintaan tinggi.

Pembangunan bendungan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam portofolio energi nasional. Kehadirannya tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil, tetapi juga berkontribusi secara signifikan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, sejalan dengan komitmen Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim global.

Manfaat proyek ini juga dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar. Selain membuka lapangan kerja selama masa konstruksi, pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan akses telah mempermudah mobilitas warga dan menurunkan biaya transportasi untuk hasil-hasil perkebunan. Ke depan, bendungan ini juga berpotensi menjadi destinasi ekowisata yang dapat menggerakkan perekonomian lokal.

Sebagai penutup, Abdul Haris Atbaro kembali membakar semangat tim, dan mengingatkan untuk selalu taat pada kaidah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mewujudkan zero accident hingga pasca pekerjaan. Selain itu, Haris juga mengingatkan agar karyawan selalu menjaga kualitas dan mutu kerja di PLTA Upper Cisokan.

“Terus jaga kekompakan, dan yang terpenting, selalu utamakan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Jangan pernah ada kompromi untuk safety. Mari kita tuntaskan amanah ini dengan hasil terbaik, tepat mutu, dan tepat waktu untuk Indonesia,” pungkasnya.