PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) melakukan sosialisasi pembangunan Pabrik Amonium Nitrat di Bontang. Sosialisasi kepada masyarakat dan unsur terkait di Bontang itu dilaksanakan pada Rabu, 8 Januari 2020 di Grand Equator Hotel dan dihadiri juga oleh perwakilan Pemerintah Kota Bontang.

PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) merupakan perusahaan patungan kerjasama antara PT DAHANA (Persero) dengan PT Pupuk Kalimantan Timur. Sesuai hasil tender yang telah dilaksanakan, pembangunan pabrik akan dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya (Persero)-SEDIN Engineering sebagai kontraktor pelaksana pembangunan Pabrik Amonium Nitrat tersebut.

Pembangunan pabrik atas lahan seluas 6 hektar di kawasan industri milik PT Kaltim Industrial Estate (KIE) ini ditargetkan selesai dalam waktu 30 bulan. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 75 ribu ton per tahun dengan komposisi produk Amonium Nitrat dan Asam Nitrat. Total investasi pembangunan pabrik AN mencapai lebih kurang 1,1 Triliyun Rupiah yang didapat dari kredit investasi BUMN Perbankan ekuitas masing-masing pemegang saham.

Direktur Utama PT Kaltim Amonium Nitrat Bimo Noesantoropoetro mengatakan bahwa pembangunan pabrik AN di Bontang ini untuk memenuhi kebutuhan Amonium Nitrat dalam negeri.

“Diharapkan, dengan dibangunnya pabrik ini dapat memenuhi kebutuhan amonium nitrat dalam negeri sebagai bahan baku bahan berenergi tinggi dan turunannya,” ungkapnya.

Masyarakat Indonesia layak berbangga, karena sesaat lagi bangsa ini akan memiliki Pabrik Amonium Nitrat yang akan menjadi penunjang bagi kemandirian ekonomi di bidang industri bahan peledak yang dikelola dan dimiliki secara mandiri oleh perusahaan BUMN. Pabrik Amonium Nitrat sendiri sudah menjadi mimpi 30 tahun bangsa ini, karena kemandirian industri pertahanan sangat penting bagi kedaulatan negara.

Sementara itu, Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Budi Antono mengatakan bahwa perusahaannya bersama PT Pupuk Kalimantan Timur telah melakukan studi banding dan kajian berbagai aspek seperti pasar, teknologi, peraturan perundangan, ketersediaan bahan baku dan sebagainya yang dibantu oleh konsultan independen bereputasi internasional.

“Untuk mendapatkan teknologi proses produksi AN yang handal dan terbukti, PT DAHANA (Persero) dan PT Pupuk Kalimantan Timur telah menggandeng BPPT yang membantu perusahaan dalam menilai dan mengkaji berbagai aspek terkait pemilihan teknologi AN serta merekomendasikan teknologi yang tepat yang akan dipakai dalam pabrik AN yang akan dibangun tersebut,” ujar Budi Antono.

Berdasar kajian yang dilakukan secara seksama, Pabrik Amonium Nitrat akan dibangun di Bontang, Kalimantan Timur, dengan kapasitas hingga 75.000 ton AN pertahunnya. Ini diharapkan mampu menumbuh-kembangkan turunan industri lainnya, menghemat devisa dari impor AN, menciptakan nilai tambah produk dalam negeri, dan tentunya menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia utamanya masyarakat Bontang.