Empat BUMN Industri Pertahanan yang terdiri dari PT Len Industri, PT Dahana, PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia secara serentak melaksanakan Entry Meeting Assessment GCG tahun 2020.  Entry Meeting yang dilaksanakan secara virtual pada Rabu, 10 Maret 2021 ini dihadiri oleh unsur Direksi – Komisaris BUMN Klaster Industri Pertahanan, Kementerian BUMN RI dan BPKP Pusat dan BPKP Perwakilan Jawa Barat.

 

Sesuai arahan dari Kementerian BUMN sebagai pemegang saham yang tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN, dan terakhir telah dirubah dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012, assessment GCG tahun 2020 ini menggandeng BPKP sebagai asesor.

 

Dalam sambutan tertulisnya, Asdep Bidang Industri Pertahanan & Manufaktur Kementerian BUMN RI Liliek Mayasari mengucapkan terima kasih kepada BPKP atas dukungan dalam pelaksanaan assessment GCG di Klaster Industri Pertahanan ini.

 

“Assessment bersama ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi antar BUMN Industri Pertahanan sesuai dengan core values AKHLAK.  Walau bukan hal yang utama, harapannya pada 2024 skor GCG untuk Klaster Indhan ada diangka 90,05,” ungkap Lili Mayasari.

 

Sebagaimana diketahui, skor GCG masing-masing BUMN Klaster Industri Pertahanan bervariasi.  Pada 2019, nilai terendah ada diangka 73,88 dan tertinggi 87,56.  PT DAHANA sendiri memiliki skor 83,01 pada 2019 dan menargetkan skor 90,75 pada 2024.

 

Sementara itu Deputi BPKP Bidang Akuntan Negara Sally Sallamah menyambut baik pelaksanaan assessment bersama ini seraya juga mengingatkan bahwa skor bukan tujuan utama.

 

“Skor ini bukan tujuan utama, tapi itu sebagai salah satu cara untuk melihat kekurangan untuk diperbaiki.  Supaya bisnis berjalan sesuai dengan tatakelola yang baik,” ujar Sally Sallamah.

 

Dalam pelaksanaan assessment GCG BUMN Klaster Industri Pertahanan yang berlokasi di Bandung dan Subang oleh BPKP Perwakilan Jawa Barat, sementara PT Pal Indonesia yang berlokasi di Surabaya oleh BPKP Jawa Timur.   Team tidak memiliki waktu banyak karena diberikan target pada Mei 2021 sudah harus selesai dan dilaporkan.