Indonesia merupakan Negara yang memiliki potensi alam yang melimpah. Diantara sumber daya alam itu adalah barang tambang, baik logam maupun non logam. Maka menjamurlah Industri pertambangan yang melakukan eksplorasi, eksploitasi, pengelolaan dan pemasarannya.

Pemerintah pun telah merancang kebijakan-kebijakan strategis dalam pemanfaatan sumber daya alam. Hal ini ditujukan kepada para pengusaha yang ingin menanamkan modalnya di sektor pertambangan.

Namun kepastian regulasi-regulasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah seringkali tidak dibuat secara komprehensif dengan mempertimbangkan kepentingan semua pihak. Banyak peraturan daerah juga kerap tumpang tindih dengan regulasi yang ada sebelumnya, dan tidak sedikit yang berolak belakang satu sama lainnya.

Berangkat dari keresahan tersebut, sebuah organisasi mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, menggelar Seminar Nasional yang bertajuk “Pertambangan Sebagai Industri Vital di Indonesia,”.

Seminar yang digelar pada bulan lalu (29/9) ini digelar di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah Kota Banda Aceh. ada beberapa tema yang menjadi pokok pembahasan pada seminar ini, diantaranya adalah tentang bagaimana memaksimalkan fungsi pertambangan di berbagai sektor, dan Sektor pertambangan sebagai penyedia lapangan kerja dan peningkatan SDM demi menekan angka pengangguran.

Syahnanda Putra, Ketua Panitia menerangkan kegiatan seminar yang dilakukannya ini adalah bagian dari penggalian informasi dan wawasan, menambah pemahaman bagaimana peran industry pertambangan dalam meningkatkan ekonomi bangsa.

“Kami tengah mencari tahu seberapa strategisnya industry pertambangan saat ini. Juga mengupas bagaimana potensi sumber daya minerba yang kita miliki agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Serta menggali sebarapa besar sektor pertambangan dalam menekan angka pengangguran,” terang Syahnanda.

Dalam menunjang kegiatan seminar, panitia pun mengundang beberapa kalangan untuk hadir dalam acara ini, satu diantaranya adalah orang nomor satu di perusahaan BUMN penghasil bahan peledak, yakni Budi Antono, Direktur Utama PT DAHANA (Persero).

Budi Antono, diundang sebagai salah satu narasumber dari kalangan industri pertambangan. Tema yang diangkat dalam pembahasannya adalah tentang Sektor Pertambangan sebagai penyedia lapangan pekerjaan dan peningkatan SDM demi menekan angka pengangguran.

Seminar yang digelar sehari ini mendapat auntiasme beberapa kalangan hadir dalam seminar ini seperti dosen, mahasiswa, instansi pemerintah, pelaku industri pertambangan, serta LSM, dan kalangan umum lainnya. (SYA)