Rabu, 7 Maret 2018 menjadi moment bersejarah bagi kedaulatan industri Pertahanan Republik Indonesia. Pada hari ini telah diresmikan sebuah Fasilitas Sarana & Prototipe Nitrogliserin (NG) di Kawasan Energetic Material Center (EMC) PT DAHANA (Persero) di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Fasilitas Sarana & Prototipe Nitrogliserin dibangun dan digagas oleh Kementerian Pertahanan RI melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemhan RI, dan pada kali ini diresmikan langsung oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu.

Acara peresmian ini dihadiri oleh para pejabat dan pemangku kebijakan terkait, seperti Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, Bappenas, Kemenristekdikti, anggota Kluster NDHI serta unsur Muspida Kabupaten Subang.

“Indonesia itu adalah bangsa pejuang yang memiliki kreativitas.  Saya yakin, langkah awal ini akan sangat berarti untuk hasil akhir kemandirian industri pertahanan.  Dan, salah satu indikator bangsa yang maju ditandai dengan kekuatan pertahanannya,” ungkap Menhan RI Jend TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu dalam sambutannya.

Didampingi beberapa pejabat teras kementerian seperti Deputi PISM Kementerian BUMN dan Dirjen IKTA Kemenperin, Menhan RI meresmikan dengan menekan tombol sirene dan menandatangani prasasti.

Fasilitas Sarana & Prototipe Nitrogliserin yang dibangun di atas lahan seluas 2,1 Hektar ini adalah salah satu fasilitas cikal bakal penghasil bahan baku Propelan. Dimana pembangunan fasilitas ini adalah salah satu tahap untuk mendukung terwujudnya salah satu dari 7 program Pertahanan Nasional yakni Program pengembangan industri propelan.

Pencanangan pembangunan fasilitas ini dilakukan melalui groundbreaking yang dilaksanakan pada 10 Oktober 2013 di EMC Subang oleh Menteri Pertahanan RI Poernomo Yusgiantoro dan Menteri Perindustrian MS Hidayat.

DAHANA sendiri dalam pembangunan Fasilitas Sarana & Prototipe Nitrogliserin berperan sebagai penyedia peralatan utama, engineering, utilitas, bangunan, pelaksanaan commisioning maupun start-up proyek pembangunan fasilitas penelitan dan pengembangan sarana dan prototipe nitrogliserin sebagai bahan baku propelan

Pembangunan fisik industri propelan dimulai pada 10 Agustus 2015 sampai dengan 2017. Kemudian melakukan Kegiatan acid/wet run pada 7 s.d 15 Nopember 2017 yang dilanjutkan dengan live commissioning pada 16 Nopember 2017 di NG Plant Subang. Ditandai dengan moment peresmian, pabrik Nitrogliserin kini siap dioperasikan.

Nitrogliserin (NG) dikenal sebagai trinitrogliserin dan gliseril trinitrat. NG sendiri merupakan larutan yang mudah meledak. Senyawa ini diproduksi dengan cara nitrasi gliserol/gliserin dengan asam nitrat pekat. NG berfungsi sebagai bahan baku propelan.

Menggunakan teknologi miliknya Rheinmetal Denel Munition (RDM), fasilitas Sarana & Prototipe Nitrogliserin memiliki kapasitas 200 MT/tahun, atau mampu mengasilkan NG sekitar 1 ton/hari, tepatnya 150 Kg/jam. Propelan produksi DAHANA nantinya akan menjadi komponen utama Munisi Kaliber Besar (MKB) dan Munisi Kaliber Kecil (MKK) yang diperuntukkan untuk produksi munisi ringan, meriam, peluru kendali balistik, kanon, roket antariksa, dan industri sipil dan militer lainnya.

Propelan merupakan salah satu bahan yang mempunyai nilai strategis bagi kedaulatan suatu negara. Kebutuhan propelan dalam negeri sampai dengan saat ini masih dipenuhi melalui impor, sehingga sangat rawan terhadap embargo dari negara lain dan kemampuan pertahanan NKRI.  Besar harapan kami dengan telah selesainya Pembangunan Sarana & Protipe NG akan membuka peluang bagi negara untuk terus melanjutkan pengembangan industri propelan dalam negeri, terutama untuk tahap pertama yaitu pabrik spherical powder/ball powder sebagai isian dari munisi kaliber kecil, karena dapat memberikan deterrent effect, menciptakan kemandirian serta sebagai wujud BELA NEGARA.

Sementara itu, Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Budi Antono mengatakan bahwa DAHANA masih memiliki dua pekerjaan rumah besar:  mewujudkan industri propelan dan pabrik amonium nitrat.

“Oleh karenanya, dalam acara ini juga ditandatangani addendum HoA propelan dan offtake produk amonium nitrate dengan PT Pindad yang juga anggota kluster NDHI,” ungkap Budi Antono.

Meresmikan Pabrik Filling Bomb

Selain meresmikan Fasilitas Sarana & Prototipe Nitrogliserin, setelahnya, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media  F. Harry Sampurno meresmikan Pabrik Pengisian Bomb/ Filling Bomb P 100 yang masih berada di kawasan EMC DAHANA disaksikan oleh Dirut BUMN Kluster National Defence & Hitech. Industry (NDHI).

“Semoga kemampuan Dahana di bidang pertahanan terus berkembang dan semakin dipercaya oleh stakeholders,” ungkap F. Harry Sampurno saat menandatangani prasasti peresmian di Pabrik Filling Bomb.

Bom P 100 L merupakan bomb yang akan dipasang pada pesawat Sukhoi TNI Angkatan Udara, memiliki banyak keunggulan dan didesain untuk dapat digunakan pada pesawat standar NATO maupun standar Rusia.

Bomb ini memiliki warna khas yaitu hijau yang panjangnya 1.130 mm dengan berat 100 sampai 125 kg, berdiameter 273 mm dan memiliki ekor yang panjangnya 410 m. Daya ledak bom P 100 LIVE bisa menghancurkan bangunan dengan radius setara satu lapangan sepak bola.

Bomb P 100 Live ini memiliki tingkat kandungan dalam negeri sebesar 88,33 persen. Casing bom P 100 Live diproduksi PT Sari Bahari dan isian bahan peledak dilakukan PT DAHANA (Persero) di Subang, dan hari ini pabrik filling bomb ini baru diresmikan. (sya)